Sabtu, 20 Desember 2008

Crushbone

"Crushbone" Diminati
Masih Terdapat Unsur Pendidikan

Bandung, Kompas - Jumlah peserta ajang Crushbone Basketball terus mengalami peningkatan. Pada gelaran pertama tahun 2004, jumlah peserta hanya sekitar 80 orang. Jumlah itu bertambah menjadi sekitar 110 orang, dan terus meningkat pada tahun 2006 menjadi 150 peserta.

Crushbone adalah permainan bola basket tiga melawan tiga yang dimainkan di lapangan yang dipagari kawat di sekelilingnya.

Dalam permainan ini, selain berfungsi sebagai pembatas, pagar bisa juga dimanfaatkan suatu tim sebagai teman untuk memantulkan bola atau mengelabui lawannya. Dari sisi peraturan pertandingan, meski lebih lunak ketimbang basket reguler, kontak fisik yang membahayakan tetap dilarang dalam permainan ini.

Menurut penggagas pertandingan crushbone basketball, Hasani Abdulgani, Jumat (4/8), jumlah peminat yang semakin bertambah tidak lepas dari perkembangan dan minat masyarakat untuk mencoba dan menggemari salah satu alternatif dalam bermain basket ini.

"Setelah masyarakat dihibur dengan basket tiga melawan tiga dan street basket(ball), dengan adanya crushbone ini masyarakat kembali terhibur tanpa harus meninggalkan esensi dari basket itu sendiri," kata Hasani.

Selain itu, menurut dia, sisi penting dari olahraga ini tidak hanya dari permainannya, tetapi juga unsur edukasi yang ada di dalamnya.

Dalam lanjutan ajang final regional Star Mild Crushbone Basketball di Kota Bandung, akan dipertandingkan 12 tim terbaik perwakilan dari tiga kota.

Tim yang akan bertanding adalah Whapec Century, SB 02, IKC, Locker II (Lampung); Ballers 3, Borobudur 2, Borobudur 1, Satria Mentari (Jakarta); Si Komo, Satria Siliwangi, Ulet Bulu, Cupu, dan 022 Ballers (Bandung).

Di final regional ini, dua tim terbaik akan mewakili Bandung untuk bertanding pada grand final Star Mild Crushbone Basketball National Championship 2006 pada tanggal 26 Agustus mendatang di Jakarta.

Dua tim terbaik akan bertemu dengan dua terbaik lainnya dari tiga final regional sebelumnya. Tim yang lolos adalah Borobudur 17 dan B17, wakil final regional Surabaya, Benteng Uka-Uka dan Andromeda Biru-XL Pembaruan (Medan), serta Terminator dan Semesta Boarding School Babeku (Samarinda).

Tim yang berhasil menjuarai babak final regional ini akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 5 juta. Sementara juara kedua dan ketiga masing-masing akan mendapatkan Rp 3 juta dan Rp 1,5 juta. Adapun tim yang berhasil menjadi juara pada grand final akan meraih hadiah utama Rp 100 juta. (CHE)

0 komentar: